Tuesday, July 10, 2012

Menghindari Malware di Android Market


Android kini telah menjelma sebagai OS smartphone berjuta umat di Indonesia. Dan, bisa dipastikan salah satu kenikmatan ber-Android ria karena adanya Android Market, toko aplikasi yang berisi lebih dari 400 ribu aplikasi, dimana 60 persennya merupakan aplikasi gratisan. Dengan pemikat tersebut, maka wajar lalu lintas di Android Market begitu tinggi.
Seperti pepatah 'ada gula ada semut', bukan rahasia lagi bila kini Android Market telah disusupi malware yang dapat menguras data-data penting, dan mengurangi kinerja smartphone/tablet Anda. Baru-baru ini para pengamat Android telah mendeteksi malware dengan kode ANDROIDS_RUFRAUD.A- masuk sebagai aplikasi resmi yang seolah-olah ditawarkan dari dalam Android Market. Beberapa pengguna telah menginstal aplikasi tipuan tersebut sebelum Google menghentikan layanannya segera setelah mendapat reaksi dan respon dari pengguna yang waspada.
Agar Anda terhindar dari jebakan malware di Android Market, ada baiknya untuk menyimak tips berikut ini:

1. Cek developer dibalik pembuat aplikasi yang ditawarkan
Penjahat dunia maya secara teratur selalu mengikuti aplikasi apa yang sedang populer, kemudian mereka membuat tiruannya. Misalnya malicious aplikasi untuk game terkenal Angry Birds, besutan Rovio Mobile, pernah dibuat tipuan maliciousnya dari developer Logastrod.
Untuk memastikan si pembuat aplikasi memiliki reputasi, cek lah bagaimana si developer memberikan catatan pada aplikasi yang pernah dibuat. Jika developer tersebut miskin informasi, lebih baik Anda abaikan untuk menginstal aplikasinya.

2. Cek rating dan review terhadap aplikasi
Pada aplikasi yang asli biasanya mendapatkan banyak rating dari beberapa reviewer di dalam Android Market, sedangkan aplikasi palsu hanya memberikan kurang dari dua puluh rating. Semakin banyak review dan rating yang diberikan, artinya Anda memasuki halaman aplikasi yang dijamin benar.

Sumber: 
shvoong.com

No comments:

Post a Comment