Tuesday, June 19, 2012

Tetap Sehat dengan Penyejuk Udara


Polusi udara kian parah serta efek rumah kaca membuat udara sekitar terasa begitu panas dan menyengat, terlebih di kota-kota besar seperti Jakarta. Kondisi ini tentunya mengganggu kenyamanan dan konsentrasi dalam beraktivitas. Terkait hal itu, semakin banyak produk penyejuk udara ruangan (AC) yang menyodorkan berbagai keunggulan dengan harga bersaing. Hal ini membuat masyarakat di perkotaan semakin banyak yang melengkapi huniannya dengan penyejuk ruangan.

Namun, menggunakan AC untuk menyulap udara secara terus-menerus tanpa perawatan dan memperhatikan kesehatan penghuni kuranglah bijak. Oleh karena itu, bagi Anda yang melengkapi huniannya dengan penyejuk udara, disarankan agar selalu merawat AC tersebut dengan rutin. Perhatian yang minim terhadap AC tidak hanya menyebabkan polusi udara, tetapi juga dapat menjadi media penyebaran penyakit yang ditimbulkan oleh virus dan bakteri.

Gejala seperti sakit kepala, nyeri pinggang, lemas, dan penyakit lain yang disebabkan oleh mikroba dapat menyerang Anda yang terlalu lama berada di ruangan ber-AC. Hal ini dikenal dengan sebutan AC sindrom, kurangnya perhatian terhadap kondisi AC juga dapat mengundang penyakit yang terus-menerus menyebar ke seluruh ruangan dan masuk ke indera penciuman. Inilah salah satu penyebab Anda kerap mengalami sakit atau infeksi. Selain itu, suhu yang tiba-tiba berubah dari panas ke dingin juga akan mempengaruhi sistem pernapasan. Hal lain yang ditimbulkan dari efek pemakaian AC adalah mengeringnya lapisan kulit dan selaput lendir.

Tidak hanya itu, perawatan AC yang minim dan kondisi udara yang terlalu dingin juga berakibat serius. Kondisi udara yang kotor merupakan sarana ideal bagi berkembang biaknya mikroorganisme. Diantaranya adalah Legionella pneumophila, mikroba yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit bernama Legionnaires disease atau dikenal demam legion, yang dapat menjadi penyebab pneumonia (penyakit radang paru-paru).

Untuk itu, bagi Anda yang menggunakan AC sebagai pelengkap pada hunian, hendaknya memperhatikan beberapa hal agar tetap dapat hidup sehat dan nyaman. Hal sederhana adalah dengan tidak terlalu sering berada di ruangan ber-AC jika memang suhu udara tidak terlalu panas dan masih dalam kondisi wajar. Sesuaikan udara ruangan, jangan disetel terlalu rendah ketika udara di luar terlalu panas. Suhu udara ideal bagi tubuh adalah antara 24 hingga 27 derajat celcius. Perbedaan suhu antara dalam dan luar ruangan pun tidak boleh lebih rendah dari 5 derajat. Bila perbedaan terlalu besar dapat menyebabkan disfungsi sistem regulasi homeostatis.

Usahakan untuk tidak menutup ruangan secara total, sediakan ventilasi yang cukup untuk aliran udara. Lakukan perawatan berkala terhadap sistem AC. Jangan tunda hingga AC rusak atau penyakit menghampiri, panggil teknisi berpengalaman untuk melakukan pemeriksaan rutin, minimal tiap enam bulan. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan penghuni, tetapi juga dapat menghemat pengeluaran biaya listrik dan AC tetap tahan lama.

Untuk mengurangi efek kulit mengering, gunakan cairan pelembab. Selain itu, tubuh Anda perlu dibekali vitamin yang cukup agar penyakit tidak mudah menyerang. Hal ini sangat bermanfaat bagi mereka yang bekerja di dalam ruangan yang menggunakan AC sentral.
Selain mengonsumsi vitamin, minumlah air putih secukupnya. Berada di ruangan berudara sejuk dan tidak mengeluarkan keringat bukan berarti tubuh tidak membutuhkan air. Standar kuantitas air yang harus diminum adalah minimal delapan gelas per hari. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah selalu mematikan AC jika ruangan atau rumah ditinggal bepergian.

Sumber: 
shvoong.com

No comments:

Post a Comment